JOMBANG - Pesantren tidak lepas dari peran kiai dan santri-santrinya yang terus berjuang menghasilkan berbagai manfaat bagi masyarakat. Dalam mempertahankan misinya sebagai lembaga pendidikan atau dakwah Islam.
Pendidikan pesantren yang semula hanya berupa produk ilmuan agama kini berkembang ke arah produk baru yakni praktisi ekonomi pesantren. Prubahan ini akan membuka lembaran baru pesantren memasuki era milenial saat ini.
Hal ini yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Fathul Ulum, Desa Sidowarek, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang dengan Ngaji Ekonomi. Artinya membangun dua arah yaitu bangunlah jiwanya dan bangunlah badannya.
Menurut pengasuh Ponpes Fathul Ulum, KH Ahmad Habibul Amin, selain membicarakan atau mempelajari agama perlu mempelajari ekonomi. Lewat Ngaji Ekonomi bersama alumni pondok dan wali santri pihaknya membangun sebuah jaringan yang akan memperkuat ekonomi.
"Melalui ngaji rutinan dengan alumni dan wali santri, disitu kita juga membicarakan masalah ekonomi pesantren dengan menghadirkan pakar ekonomi kreatif. Seperti contohnya hari ini, kita mendatangkan narasumber dari pratisi alpukat dan PT. Nusa Patria Link, " jelasnya, Minggu (24/07/2022)
"Dengan ngaji ekonomi diharapkan nanti mereka para alumni bisa mengembangkan ide atau gagasan yang akan membawa kesejahteraan. Saya berharap para alumni santri bisa kaya dan sejahtera bersama-sama, " harapnya.
Sementara itu praktisi alpukat, Mustakim dalam pemaparanya kepada alumni ponpes menjelaskan tentang usaha pembibitan buah alpukat. Dimulai dari cara memilih biji alpukat, persiapan media tanam, akulasi dan pemasaran benih alpukat.
"Para alumni bisa langsung praktek, dimulai dari pemilihan biji sampai okulasi dan bisa dijual langsung. Ada beberapa jenis bibit alpukat yang cocok dijual dan digemari, seperti miki, colombus, aligator, markus dan mentega, " urainya.
Baca juga:
8 Aplikasi Jualan Online Tanpa Modal
|
Dilain pihak, Direktur PT. Nusa Patria Link, Mohamad Iskandar menuturkan, apapun usaha yang dilakukan oleh petani semua baik dan menghasilkan. Akan tetapi belum ada manajemen atau tata cara bila panen dijual kemana?.
"Sebelum melakukan sesuatu kita harus tahu dulu hulu sampai hilir. Petani yang akan menanam atau bekerja sama dengan Nusa Patria Link sudah ada marketnya, hasil dari petani nanti yang mengambil juga kita sendiri, " ujarnya.
Dalam forum tersebut, Iskandar juga menerangkan, usaha pembibitan yang dilakukannya sudah melakukan berbagai kajian dalam pengembangan usaha bidang pembibitan. Paling aman dan mudah serta menghasilkan adalah menanam alpukat karena marketnya sudah jelas.
"Intinya segera bergerak dan melakukan aktifitas agar ide dan gagasan bisa terealisasi. Intinya PT. Nusa Patria Link siap mendampingi hulu sampai hilir agar kita semua sejahtera bersama, " pungkas Mohamad Iskandar. (Tn)